Tuesday, July 18, 2017

HATI LARA


Pada kerlip bintang malam aku menatap
Dan hati bergemuruh lirih memandang cahaya indahnya yang memancar
Aku bertasbih....
Kembali memenuhi rongga nafasku dengan asmaMU, mendesis lirih memuji kuasaMU ya Ilahi Rabbi

Hati ini lara... tatkala kupalingkan muka menatap lorong waktu yang telah lewat dibelakangku
Ada banyak sesal membara, belum cukup lagi kebaikan dan ridho Ilahi yang pernah kuraup dalam amalan masa lalu.
Namun aku tak mungkin lagi kembali dalam lorong waktu masa lalu
Perih basah sudut mataku, mendesiskan kembali tasbih memuji asmaMU lalu beristigfar untuk pengampunan dosa.

Tertunduk mata basah yang ragu menatap
Lalu kerlip bintang menyapa manja, membujuk hati lara.
Menyapa lirih membisik mesra... aku tersenyum ragu membalas sapa
“Wahai wajah terkasih...bukankah masih tersisa waktu sebelum batas usiamu berakhir? Maka bergegaslah mencari cahaya. Bergegaslah menimba keridhoanNya. Karena kesendirian adalah jalan untuk kembali, dan cahaya tak pernah akan datang kecuali kau cari”

Aku menepis lara, menyapu lembut bulir basah di pipi yang sudah layu dimakan usia.
Kudesiskan pinta menengadah padaNYA, karena hanya DIA tempat aku berlindung memohon meminta mengadu.
Ya Rabb...jangan biarkan aku sendiri dalam sisa kehidupanku, ....
Jangan serahkan padaku semua urusan aku. Temani aku, bantu aku, tuntun aku ya Rabb
Aku hambaMu yang berlumur dosa dan khilaf
Ampuni aku ya Rabb, karena akan jadi apa hamba jika tidak KAU ampuni
Jadikanlah sisa umur hamba adalah sisa umur yang berkah, yang dapat hamba isi dengan segala kebaikan yang KAU ridhoi.
Kelak akan KAU himpun aku di dalam syurgaMU dan KAU wafatkan aku dalam keadaan husnul khotimah

Aku menengadah ke langit... kusimak kerling bintang tersenyum mesra
Berdesis lirih pada hati yang penat dan lara
Wahai wanita dalam lara...janganlah kau teteskan kembali bulir itu di pipi layumu
Tidak ada lara dalam hidupmu ... kembalikan dan ikhlaskan kisah hidupmu pada SANG MAHA
Lepaskanlah wahai wajah yang luka....
Dan DIA lah tempatmu kembali dan berkeluh kesah
Tak aka ada keluh kesah dan lara, karena semua alur jalinan skenario cerita adalah bermakna dan penuh hikmah.
Ikhlaslah....itu akan membuatmu kuat dan bahagia.

Aku mengangguk ramah..
Menyapa gemerlap bintang dengan senyum ramah.
Ya ...Rabb aku hambaMU hanya kepadaMU aku kembali.
Wahai gemerlap bintang yang mengindahkan malam, hadirkan selalu cahayamu dalam malam-malamku untuk menemani aku bersujud dan bersimpuh padaNYA.

-------------------
Palembang, Rabu 19 Juli 2017
Puisi hati ketika rindu pada yang terkasih itu menggerogoti hati